Sejak kemunculan wabah virus corona pada awal tahun 2020, banyak orang di seluruh dunia yang sudah menjadi korbannya termasuk juga di Indonesia. Untuk mencegah penularan virus corona yang semakin meluas, pemerintah bahkan sudah pernah memberlakukan rapid test masal. Hanya saja kini untuk mendapatkannya kita bisa melakukannya secara mandiri. Selain rapid test, ada jenis test lainnya yang dilakukan sehubungan dengan virus corona. Namun sayangnya tidak sedikit orang yang kurang paham mengenai perbedaan antara kedua jenis test covid ini.
Selain rapid test, tentunya Anda pernah mendengar bukan istilah mengenai test swab dan test PCR? Baik itu rapid test, swab, dan PCR memiliki pengertian yang berbeda. Bagi mereka yang berkecimpung di dunia medis mungkin cukup paham mengenai pengertian dari berbagai istilah test covid tersebut. Namun belum tentu demikian bagi mereka yang merupakan masyarakat awam. Maka dari sebelum Anda melakukan pencegahan penularan virus corona dengan melakukan test covid di rumah atau rumah sakit, sebaiknya ketahui pengertian dari rapid test, swab, dan PCR terlebih dahulu.
Rapid test, swab, dan PCR merupakan istilah untuk metode pemeriksaan medis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya COVID-19 di dalam tubuh seseorang. Melalui ketiga metode pemeriksaan tersebut, dokter bisa menegakkan diagnosis COVID-19. Untuk pemeriksaan antara swab dengan PCR cukup berkaitan erat. Namun tidak demikian dengan rapid test. Maka dari itu, berikut ini penjelasan mengenai rapid test, swab, dan PCR yang perlu Anda simak, yaitu:
- Rapid test.
Sesuai dengan namanya, rapid test merupakan metode pemeriksaan test secara cepat untuk didapatkan hasilnya. Pada pemeriksaan rapid test menggunakan cartridge untuk melihat adanya antibodi yang ada di dalam tubuh ketika terdapat infeksi virus. Test ini dilakukan dengan tujuan untuk menyaring pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP) dengan cara mengambil sampel darah melalui kapiler (jari) atau dari vena. Untuk mendapatkan hasil test hanya memerlukan waktu antara 30-60 menit saja. Tingkat akurasi dari rapid test mencapai 90%. Sebaiknya untuk melakukan rapid test dilakukan oleh petugas yang sudah berkompeten. Kelebihan rapid test adalah harga alat yang terjangkau dan bisa memeriksa banyak orang dalam satu waktu karena hasilnya yang cepat.
2. Swab test – PCR.
Untuk melakukan diagnosis COVID-19, antara swab dan PCR tidak bisa dipisahkan. Hal ini dikarenakan swab merupakan cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan (sampel). Swab dilakukan pada nasofaring atau orofarings. Cara pengambilan sampel dengan mengusap rongga nasofarings atau orofarings menggunakan alat khusus berupa lidi khusus. Sedangkan untuk PCR (polymerase chain reaction) merupakan metode pemeriksaan COVID-19 dengan cara mendeteksi DNA virus. Dari pemeriksaan ini akan didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak terkena virus mematikan ini. Dibandingkan dengan rapid test, untuk PCR memiliki tingkat keakuratan yang lebih tinggi. Namun karena keakuratan yang tinggi, untuk melakukan test PCR terbilang sangat rumit dan harga alat yang juga cukup mahal. Hasil pemeriksaan juga baru bisa didapatkan setelah beberapa hari.
Itu tadi beberapa perbedaan antara rapid test dengan swab, serta PCR. Untuk mengurangi kemungkinan penularan virus corona lebih lanjut kepada orang lain, penting bagi Anda maupun orang terdekat untuk melakukan rapid test maupun PCR. Bagi Anda yang memiliki kesibukan atau khawatir saat harus bepergian keluar rumah, maka bisa melakukan test covid di rumah menggunakan layanan Aido Health. Melalui Aido Health, nantinya petugas medis akan datang langsung ke rumah Anda sehingga bisa meminimalisir kemungkinan terpapar dari orang lain. Untuk bisa menggunakan layanan Aido Health, Anda bisa mengaksesnya melalui aplikasi yang sudah tersedia di Play Store maupun App Store.