
Transaksi keuangan konvensional tidak dapat dipisahkan dari suku bunga, atau dalam istilah lain suku bunga. Pasalnya, interest rate merupakan salah satu alat lindung nilai dalam proses peminjaman, baik antar lembaga maupun perorangan.
Apa itu interest rate?
Interest rate merupakan salah satu elemen penting dalam perekonomian nasional. Jika didefinisikan, interest rate adalah suku bunga yang ditetapkan a ketika bank memberikan pinjaman kepada nasabah.
Suku bunga ini juga berlaku saat nasabah menyimpan uangnya di bank. Alasan pengenaan interest rate dalam transaksi pinjam meminjam ialah adanya nilai sekarang dan nilai uang yang akan datang. Umumnya, uang yang kita punya saat ini akan berkurang nilainya di masa depan.
Jenis interest rate
Interest rate mempunyai beberapa jenis yang berbeda tergantung dari bank yang dipilih tempat Anda meminjam dana. Jenis-jenis suku bunga adalah sebagai berikut,
- Tarif Tetap
Jenis suku bunga yang pertama ialah suku bunga tetap, atau istilah bahasa inggrisnya disebut fixed rate. Jika melakukan pinjaman dengan bunga tetap, maka Anda tidak perlu khawatir akan kenaikan suku bunga di masa yang datang.
Contohnya, hari ini Anda mengambil pinjaman dengan bunga 5% dengan skema bunga tetap. Keesokan harinya, suku bunga nasional naik menjadi 7%. Tingkat bunga Anda akan tetap 5% walaupun secara nasional semua bunga pinjaman berubah.
Kelemahan dari pinjaman dengan bunga tetap adalah besarnya biasanya lebih tinggi dari bunga umum yang ditentukan oleh bank. Misalnya, bank Anda umumnya membebankan bunga 3%. Jika Anda memilih skema fixed rate, Anda akan memperoleh bunga sebesar 3,2%
- Tingkat mengambang
Jenis suku bunga berikutnya adalah suku bunga mengambang, bunga yang besarannya fleksibel sesuai dengan suku bunga nasional. Jika Anda mengambil pinjaman dengan skema bunga mengambang, bunga pinjaman bisa berubah sewaktu-waktu seiring perkembangan pasar.
Skema bunga mengambang tampak lebih menguntungkan daripada bunga tetap. Namun dari waktu ke waktu, bunga pasar bisa meningkat di atas bunga tetap, sehingga pembayaran pinjaman tiba-tiba meningkat.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interest Rate
Dalam prosesnya, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi interest rate. Berikut berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara lain;
- Jumlah Pinjaman
Jumlah pinjaman yang Anda pinjam tentu saja akan mempengaruhi tingkat bunga. Jika pinjaman yang Anda ajukan besar, maka tingkat bunga yang akan ditetapkan untuk Anda juga akan besar. Begitu juga sebaliknya, jika suku bunga yang Anda pinjam relatif rendah, maka suku bunga yang dikenakan juga tidak tinggi.
- Kebijakan dari Bank
Secara umum, setiap bank mempunyai kebijakan tersendiri mengenai suku bunga. Tentu saja, suku bunga yang ditentukan oleh masing-masing bank sudah dihitung sesuai dengan suku bunga bank sentral dan juga situasi pasar saat ini.
- Jangka Waktu Angsuran
Jangka waktu cicilan juga mempengaruhi besaran bunga yang ditetapkan. Jika jangka waktu cicilan pendek, suku bunga yang dikenakan akan ringan. Namun, jika jangka waktu cicilan lebih lama, maka suku bunga yang dikenakan akan lebih berat.
- Pekerjaan dan Jumlah Penghasilan dari Peminjam
Status pekerjaan serta besaran pendapatan rutin peminjam juga menjadi pertimbangan untuk menentukan suku bunga. Tingkat bunga yang dikenakan harus sesuai dengan kondisi peminjam.
- Riwayat Kredit Peminjam
Sejarah kredit peminjam juga akan menjadi pertimbangan. Pasalnya, jika peminjam mempunyai riwayat kredit yang buruk, maka akan berpengaruh pada besaran bunga yang akan dikenakan.
Bagaimana Cara Kerja Suku Bunga?
Secara umum, suku bunga berlaku untuk berbagai bentuk transaksi pinjaman. Suku bunga ialah biaya penggunaan aset. Aset ini bisa berupa uang atau barang.
Tingkat bunga di sini menjadi beban yang harus dipenuhi oleh peminjam dan pengembalian akan meningkat bagi pemberi pinjaman. Oleh sebba itu, pemberi pinjaman umumnya meminta dana lebih banyak saat peminjam mengembalikannya. Pemberi pinjaman dapat memberikan suku bunga tinggi atau rendah kepada peminjam. Ini biasanya ditentukan berdasarkan resiko.
Jika Anda tertarik untuk mencoba investasi P2P Lending, Anda bisa mencoba Akseleran. Di Akseleran, Anda bisa mendanai UKM di Indonesia yang membutuhkan modal pinjaman, dan pendanaan Anda akan mendapatkan bunga hingga 10,5% per tahun. Akseleran juga mempunyai izin resmi di OJK sehingga proses transaksi yang Anda lakukan lebih aman dan terjamin.