
Analsik adalah sejenis obat yang digunakan sebagai pereda nyeri pada tubuh. Obat jenis anlsik adalah obat yang cukup keras sehingga penggunaanya tidak sembarangan dan harus melalui rekomendasi dokter.
Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang Analsik, dalam artikel ini kita akan membahas analsik secara singkat dan padat. Mulai dari apa itu analsik, kegunaan beserta efek samping yang mungkin ditimbulkan.
Apa Itu Analsik?
Seperti dijelaskan sebelumnya, analisk adalah obat yang biasa digunakan sebagai pereda nyeri pada tubuh, obat satu ini mengandung diazepam dan juga metamizole.
Secara teori, kandungan Metamizole pada sebuah obat berfungsi untuk meredakan atau meringankan rasa nyeri. Sedangkan, kandungan diazepam fungsinya adalah untuk membuat sistem saraf menjadi lebih tenang.
Analsik adalah obat yang masuk pada golongan obat anti inflamasi non steroid. Sehingga, obat ini bisa melakukan penghambatan pada produksi zat tertentu pada bagian tubuh yang meradang.
Selain itu, analsik juga masuk ke dalam jenis obat obatan psikotropika, maka dari itu, obat ini tidak dijual secara bebas di apotek. Anda yang ingin mengkonsumsi obat jenis ini sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan meminta resep.
Kegunaan Analsik
Secara kegunaan, analsik biasanya digunakan untuk meredakan atau mengobati sejumlah penyakit. Misalnya seperti kejang, gangguan kecemasan serta efek konsumsi alkohol yang dilakukan secara berlebih.
Bukan hanya itu, analsik biasa juga digunakan untuk meredakan demam, rasa nyeri akibat batu ginjal, sakit kepala yang berat dan juga sakit pinggang.
Efek Samping Analsik
Setiap obat tentu saja memiliki efek samping tersendiri ketika dikonsumsi. Adapun, efek samping ini terkadang bisa muncul pada kondisi tertentu. Meskipun, sebetulnya sangat jarang.
Nah, beberapa efek yang bisa ditimbulkan ketika menggunakan obat jenis analsik diantaranya adalah :
- Rasa ngantuk
- Sering buang air kecil
- Kepala yang pusing atau vertigo
- Darah rendah
- Alergi dan juga depresi
Pada tingkatan yang lebih tinggi, analsik bisa juga menimbulkan efek tremor, lemah otot, kesulitan berjalan dan sebagainya.
Jika anda mengalami hal tersebut, sebaiknya anda segera menghubungi dokter yang menangani anda untuk berkonsultasi ulang dan melakukan penanganan.