Wahab Salamun, seorang petugas jaringan listrik di Kabupaten Buru Selatan, Maluku, terluka akibat diserang seekor buaya di Sungai Wainala, Desa Waemasing, Kecamatan Waesama. Kini korban harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka serius di pinggangnya. Peristiwa naas tersebut terjadi saat korban yang sedang bertugas memperbaiki jaringan listrik, Selasa (14/7/2020).

Korban saat itu berenang untuk mengambil rakit di sungai tersebut. Tiba tiba buaya datang dan menerkamnya. Kejadian itu membuat korban menderita luka robek di bagian pinggang.

“Jadi korban ini bersama satu rekannya mau pergi perbaiki jaringan listrik di Desa Waemasing. Saat mau mengambil rakit untuk menyeberangi sungai, korban diserang dan digigit buaya di bagian pinggang,” kata Kasubag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Zulkifli Asril kepada Kompas.com via telepon, Rabu (15/7/2020). Saat diserang buaya, korban sempat melakukan perlawanan dan berhasil menyelamatkan diri ke tepi sungai. Warga di sekitar lokasi kemudian membawa korban ke Puskesmas Wamsisi.

Setelah menjalani perawatan di Puskesmas Wamsisi, korban dirujuk ke RSUD Namrole. Hasan Ambon, seorang rekan kerja korban yang dihubungi Kompas.com mengungkapkan, rekannya itu ditugaskan ke Desa Waimasing setelah pohon kelapa tumbang dan memutus kabel listrik. "Dia (korban) mau berenang ambil rakit untuk menyeberangi sungai dan saat itu dia diserang. Saat ini korban sudah pulang ke rumah lagi setelah lukanya di jahit, kondisinya sehat,” ujar Hasan.

Peristiwa serupa pun terjadi di Banyuasin, Sumatera Selatan,Senin (13/7/2020) pukul 11.00. Rohman (30), warga Teluk Betung, Kacamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, nyaris tewas diterkam buaya. Diketahui, sehari hari Rohman bekerja sebagai pencari kayu gelam di rawa rawa.

Setelah selesai mencari kayu gelam, saat itu Rohman hendak mencuci kaki dengan turun tangga ke sungai. Tiba tiba datang seekor buaya tanpa diketahui korban. Buaya itu menerkam kaki kanan.

Meskipun buaya dengan ke gaganasanya, namun nyawa korban terselamatkan. "Biasa Rohman sebagai pencari kayu gelam di Desa Mukut, Rohman hendak pulang dan mencuci kaki saat itu, tiba tiba muncul buaya memakan bagian kaki hingga terpotong," kata Kades Teluk Betung Hoirul Haris kepada wartawan ketika hubungi. Masih kata kades, kejadian terjadi, Senin (13/7/2020) pukul 11.00, dan korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyuasin untuk perawatan.

Kejadian ini bukan yang pertama, bahkan ada korban yang diseret buaya hingga meninggal dunia. Untuk itu, kades meminta kepada warga agar berhati hati ke sungai saat ini. Selaku Pemdes, lanjut Hoirul, pihaknya telah mengingatkan agar masyarakat di wilayah Teluk Betung dan sekitarnya, untuk lebih berhati hati dalam menjalani aktivitas sehari hari terutama bagi warga yang tinggal disekitar sungai.

"Saat ini musim hujan banyak buaya liar yang masuk ke sungai baik di Teluk Betung maupun Mukut," imbuhnya. Terpisah pemerhati lingkungan Zaidit berharap agar instansi terkait mengambil langkah cepat bagaimana untuk mengatasi hewan liar yg dilindungi tetapi ganas. Soalnya dalam kurun waktu setahun terakhir sudah banyak warga di terkam buaya.

"Perlu penanganan serius sebab hal ini meresahkan warga yang tinggal dibantaran sungai dengan mata pencariannya bergantung hasil sungai," tandasnya.