Jepang adalah negara yangtidakpernah berhenti memberikan kejutan bagi para traveler yang berkunjung ke sana. Dijamin bakalan kaget karena menjumpai budaya dan kebiasaan baru buat kamu yang pertama kali menginjakkan kaki di Jepang. Butuh waktu beberapa saat untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar.

Misalnya budaya on time yang kurang bisa diikuti oleh para traveler Indonesia, budaya jalan kaki cepat hingga cuaca yang sangat berbeda di negara kita. Tidak cuma itu, sebagai pendatang baru kamu juga wajib mematuhi aturan yang ada di Jepang saat kamu berlibur ke sana. Seperti beberapa larangan yang berkaitan dengan keyakinan atau mitos di Jepang.

Jepang boleh dibilang sebagai negara maju, namun di sisi lain negara ini juga masihkentaldengan mitos yang beredar di masyarakat. Maka itu, sebelum mengujungi negara ini harus tahu beberapa mitos yang berlaku agar traveling kamu berjalan lancar. Penggunaan pena berwarna merah untuk menulis cukup riskan di Jepang.

Sebab merah selalu identik dengan darah dan perang. Selain itu saatkamu membuat kuburan sebelum meninggal, maka nama yang terukir akan berwarna merah. Jangan sesekali menggunakan atau memberikan sesuatu kepada sahabat pena di Jepang dengan unsur angka kesialan.

Di Jepang masih percaya angka kesialan, seperti empat jika diucapkan 'shi', yang dapat diartikan 'mati/kematian' Juga angka sembilan yang dianggap sial, karena dalam pengucapnya dibahasa jepang "ku " yang berarti rasa sakit dan penderitaan. Bersiul di malam hari saat di Jepang merupakan hal yang sangat dilarang.

Jika punya nyali kamu boleh mencobanya, dan mitosnya akan didatangi oleh hantu atau ular. Sendok kayu tradisional Jepang, yang bernama sumpit ini memang jadi hal khas banget. Eits, namun kamu takdiperkenankan untuk meletakkan sumpit tersebut dengan posisi berdiri dan tertancap di nasi, yang menandakan ada orang terdekat yang meninggal.

Happy save traveling!