
Pemerintah Pusat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona atau Covid 19 sudah mendistribusikan ratusan ribu alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di Indonesia. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid 19 Achmad Yurianto mengatakan hingga saat ini 790 ribu APD sudah dikirim ke daerah. "Sudah lebih dari 790 ribu APD kita distribusikan kepada seluruh tenaga medis," ujar Achmad Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Minggu (12/4/2020).
Achmad Yurianto mengatakan 790 ribu APD yang dikirimkan pemerintah untuk tenaga medis memiliki kualitas terbaik. "Lebih dari 790 ribu APD dengan kualitas yang terbaik dengan kualitas medical grade yang kita distribusikan kepada seluruh tenaga medis," jelas Achmad Yurianto. "Karena itu penggunaan yang tepat, penggunaan yang benar sesuai dengan SOP menjadi penting untuk perlindungan secara maksimal kepada tenaga medis di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan," ucapnya.
Sejauh ini pemerintah pun telah melakukan pemeriksaan terhadap 27.000 orang melalui metode Real Time PCR. Menurut Achmad Yurianto, langkah ini menunjukan keseriusan pemerintah dalam mencari kasus positif corona di tengah masyarat. "Sampai dengan hari ini sudah lebih 27.000 orang yang kita periksa dengan menggunakan metode PCR Real time. Ini menunjukan bahwa kita memang secara serius akan mencari kasus positif yang ada di masyarakat," ujar Achmad Yurianto.
Menurut Yurianto, langkah ini sangat penting karena kasus positif yang belum terdeteksi dapat menjadi sumber penularan corona di masyarakat. Selain itu, saat ini pemerintah telah memberdayakan 60 laboratorium untuk memeriksa spesimen pasien corona. "Sudah lebih dari 60 laboratorium kita aktifkan dengan kapasitas yang semakin kita tingkatkan, untuk memeriksa spesimen yang kita ambil dari rumah sakit rumah sakit yang ada di Indonesia," ucap Achmad Yurianto.
Pemerintah melaporkan penambahan kasus virus corona atau Covid 19 di Indonesia, Minggu (12/4/2020). Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid 19 Achmad Yurianto mengatalan hingga Minggu (12/4/2020) siang ada penambahan kasus baru positif virus corona atau Covid 19 sebanyak 399 kasus. Sehingga, saat ini tercatat ada 4.241 pasien positif corona di Indonesia.
"Terdapat tambahan kasus positif sebanyak 399, sehingga totalnya menjadi 4.241 orang," ujar Achmad Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Minggu (12/4/2020). Pemerintah pun mengumumkan ada tambahan pasien sembuh sebanyak 73 orang. Sehingga, total ada 359 pasien yang sembuh dari virus corona.
"Kita bersyukur bahwa sampai dengan saat ini sudah ada 359 orang yang sudah sembuh. Ini sebuah optimisme kita bisa atasi Covid 19," katanya. Selain itu, Achmad Yurianto pun mengungkap ada tambahan 46 orang meninggal dunia akibat virus corona "Jadi totalnya 373 orang meninggal," jelasnya.
Menurut Yurianto, adanyakasus positif di tengah masyarakat menandakan masih adanya sumber penularan. Dengan demikian, ia menambahkan, mencari sumber penularan Covid 19 dan mengisolasinya adalah kunci pelaksanaan pengendalian penyakit ini. Selain itu, kini pemerintah mulai mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.
Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona. "Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua." "Semua harus menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB,Minggu (5/3/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain. Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis. "Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya. Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah. Yurimenyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun. "Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya. "Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri. Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid 19. Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus menerus mendistribusikanAPD (Alat Pelindung Diri)agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi,"kata Yuri.